Saat
ini adalah era modernisasi dan globalisasi. Sebagian besar dari kita tentu tahu
bahwa hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat dunia
termasuk Indonesia untuk menyamakan kebiasaan, kebudayaan dan berbagai aspek
kehidupan dengan bangsa barat yang sangat maju. Cara berpakaian dan
pergaulanpun juga kena imbasnya. Berpakaian ketat dan mini yang membuka aurat
menjadi pemandangan yang tidak asing lagi bagi kita. Bahkan orang yang
mengenakan jilbab panjang dianggap sebagai hal yang aneh. Itulah mengapa
sekarang ini sering disebut sebagai zaman edan.
Sudah tahu begitu, mengapa berjilbab ?
Jilbab,
mungkin bagi sebagian orang tidak dianggap sebagai persoalan yang serius. Bukan
karena sekarang kebebasan dan hak asasi manusia sudah dijunjung tinggi,
melainkan jilbab sudah dianggap sebagai
salah satu bagian dari mode yang merupakan bagian dari gaya penunjang
penampilan. Sesederhana itukah seorang muslimah memilih untuk berjilbab ? Mari
kita tengok kembali niat kita ketika memutuskan untuk mengenakan jilbab.
Mungkin ada berbagai motivasi yang menyebabkan kita untuk memilih berjilbab.
Ada yang karena dipaksa oleh orang tua, sering dipuji ketika mengenakan jilbab,
agar terlihat sebagai muslimah yang taat, ingin menutupi rambutnya yang kurang
bagus, menganggapnya sebagai trend, atau sekedar ikut-ikutan ?
Saat
ini banyak jenis jilbab yang dikenakan oleh muslimah. Tidak hanya berwarna
polos, namun berbagai motif juga menambah kecantikan jilbab. Bahkan modelnyapun
juga beranekaragam. Tinggal kita mau pilih yang mana ? Kecantikan sebuah jilbab
sangat ditentukan oleh pemakainya. Seberapa terampil seorang muslimah
mengenakan jilbab demikian rupa sehingga tampak mempercantik penampilannya.
Jika kita mau jujur, berjilbab itu butuh ketegasan dan keberanian jiwa. Dan itu
semua didapat dari hati yang terbiasa dididik untuk berpenampilan cantik.
Cantik di sini maksudnya dalam menjalani hidup, wanita muslim tersebut
berikhtiar dengan maksimal untuk tidak menyelewengkan apa yang diperintah dan
dilarang oleh Tuhannya. Hal itu dapat diketahui dari kebiasaan-kebiasaan yang
ia dilakukan. Ketika tersenyum, berjalan, makan, sholat, belajar bahkan
dudukpun tetap terlihat cantik. Kecantikan muslimah berjilbab terpancar karena
dia terjaga dan mulia.
Sudahkah
kita berjilbab ?
Setiap
wanita pasti menginginkan kecantikan. Ketika kita membahas kecantikan seorang
wanita, banyak yang beranggapan bahwa penampilan adalah penyokong utamanya.
Jika seperti itu, maka kecantikan fisiklah yang kita nilai. Pantaskah
kecantikan fana dan relatif itu digunakan sebagai acuan ? Mata manusia yang
terbius oleh nafsulah yang menjawab pertanyaan tersebut dengan kata “ya”. Maka
coba lihatlah segala sesuatu dengan mata hatimu. Pernahkah kita berfikir bahwa
jilbab merupakan lambang konkret kecantikan wanita ? Allah menganugerahkan
kelebihan luar biasa pada wanita yang hendaknya dipelihara kesuciannya, mulai
dari hati, ujung kaki hingga ujung kepala dengan akhlak cantik dan ketertutuban
aurat. Ketahuilah bahwa muslimah sejati yang bisa memahami dan merasakan makna
serta kenikmatan berjilbab itu sendiri. Hendaklah kita menghapus anggapan bahwa
jilbab adalah salah satu tradisi orang arab yang tidak wajib dilestarikan oleh
kita, pribumi Indonesia. Percayalah bahwa berjilbab adalah tuntunan Rasul
bahkan perintah dari Allah. Allah
berfirman:“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab : 59)
Firman
tersebut barangkali sudah mewakili perasaan seorang muslimah lagi berakhlak
cantik yang memutuskan untuk memilih mengenakan jilbab. Perasaan itu
bersumber dari nurani hati, hadir
semata-mata karena ridho Allah dan merupakan suatu benteng kokoh lambang
keteguhan iman. Jilbab tidak akan
mengurangi atau bahkan menghilangkan kecantikan perempuan. Justru jilbab bisa
menjaganya dari mata-mata hina. Kita akan merasakan suatu kenyamanan yang tidak
dimiliki oleh wanita yang engan menutup aurat ketika berada di luar rumah.
Jilbab juga merupakan identitas sebagai muslimah yang harus kita banggakan.
Jadi selain kecantikan terjaga, kita juga mudah dikenali sebagai muslimah, dan
Allah tidak akan membiarkan kecantikan akhlak muslimah yang kaffah terganggu.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “Sesungguhnya
setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Malulah ketika kecantikan kita terumbar dengan tak semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar