Translate

Jumat, 14 Juni 2013

Jilbab, Lambang Kecantikan Wanita



Saat ini adalah era modernisasi dan globalisasi. Sebagian besar dari kita tentu tahu bahwa hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk menyamakan kebiasaan, kebudayaan dan berbagai aspek kehidupan dengan bangsa barat yang sangat maju. Cara berpakaian dan pergaulanpun juga kena imbasnya. Berpakaian ketat dan mini yang membuka aurat menjadi pemandangan yang tidak asing lagi bagi kita. Bahkan orang yang mengenakan jilbab panjang dianggap sebagai hal yang aneh. Itulah mengapa sekarang ini sering disebut sebagai zaman edan.
Sudah  tahu begitu, mengapa berjilbab ?
Jilbab, mungkin bagi sebagian orang tidak dianggap sebagai persoalan yang serius. Bukan karena sekarang kebebasan dan hak asasi manusia sudah dijunjung tinggi, melainkan jilbab sudah dianggap sebagai  salah satu bagian dari mode yang merupakan bagian dari gaya penunjang penampilan. Sesederhana itukah seorang muslimah memilih untuk berjilbab ? Mari kita tengok kembali niat kita ketika memutuskan untuk mengenakan jilbab. Mungkin ada berbagai motivasi yang menyebabkan kita untuk memilih berjilbab. Ada yang karena dipaksa oleh orang tua, sering dipuji ketika mengenakan jilbab, agar terlihat sebagai muslimah yang taat, ingin menutupi rambutnya yang kurang bagus, menganggapnya sebagai trend, atau sekedar ikut-ikutan ? 
Saat ini banyak jenis jilbab yang dikenakan oleh muslimah. Tidak hanya berwarna polos, namun berbagai motif juga menambah kecantikan jilbab. Bahkan modelnyapun juga beranekaragam. Tinggal kita mau pilih yang mana ? Kecantikan sebuah jilbab sangat ditentukan oleh pemakainya. Seberapa terampil seorang muslimah mengenakan jilbab demikian rupa sehingga tampak mempercantik penampilannya. Jika kita mau jujur, berjilbab itu butuh ketegasan dan keberanian jiwa. Dan itu semua didapat dari hati yang terbiasa dididik untuk berpenampilan cantik. Cantik di sini maksudnya dalam menjalani hidup, wanita muslim tersebut berikhtiar dengan maksimal untuk tidak menyelewengkan apa yang diperintah dan dilarang oleh Tuhannya. Hal itu dapat diketahui dari kebiasaan-kebiasaan yang ia dilakukan. Ketika tersenyum, berjalan, makan, sholat, belajar bahkan dudukpun tetap terlihat cantik. Kecantikan muslimah berjilbab terpancar karena dia terjaga dan mulia.
Sudahkah kita berjilbab ?
Setiap wanita pasti menginginkan kecantikan. Ketika kita membahas kecantikan seorang wanita, banyak yang beranggapan bahwa penampilan adalah penyokong utamanya. Jika seperti itu, maka kecantikan fisiklah yang kita nilai. Pantaskah kecantikan fana dan relatif itu digunakan sebagai acuan ? Mata manusia yang terbius oleh nafsulah yang menjawab pertanyaan tersebut dengan kata “ya”. Maka coba lihatlah segala sesuatu dengan mata hatimu. Pernahkah kita berfikir bahwa jilbab merupakan lambang konkret kecantikan wanita ? Allah menganugerahkan kelebihan luar biasa pada wanita yang hendaknya dipelihara kesuciannya, mulai dari hati, ujung kaki hingga ujung kepala dengan akhlak cantik dan ketertutuban aurat. Ketahuilah bahwa muslimah sejati yang bisa memahami dan merasakan makna serta kenikmatan berjilbab itu sendiri. Hendaklah kita menghapus anggapan bahwa jilbab adalah salah satu tradisi orang arab yang tidak wajib dilestarikan oleh kita, pribumi Indonesia. Percayalah bahwa berjilbab adalah tuntunan Rasul bahkan perintah dari Allah. Allah berfirman:“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab : 59)
Firman tersebut barangkali sudah mewakili perasaan seorang muslimah lagi berakhlak cantik yang memutuskan untuk memilih mengenakan jilbab. Perasaan itu bersumber  dari nurani hati, hadir semata-mata karena ridho Allah dan merupakan suatu benteng kokoh lambang keteguhan iman.  Jilbab tidak akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kecantikan perempuan. Justru jilbab bisa menjaganya dari mata-mata hina. Kita akan merasakan suatu kenyamanan yang tidak dimiliki oleh wanita yang engan menutup aurat ketika berada di luar rumah. Jilbab juga merupakan identitas sebagai muslimah yang harus kita banggakan. Jadi selain kecantikan terjaga, kita juga mudah dikenali sebagai muslimah, dan Allah tidak akan membiarkan kecantikan akhlak muslimah yang kaffah terganggu. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” Malulah ketika kecantikan kita terumbar dengan tak semestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar