Translate

Minggu, 19 Februari 2012

Belenggu



Belenggu itu berkecambuk dalam lirih suara nadi 
Konstan namun berkejaran dalam lari 
Mengabstrak jadi mimpi 
Membeku jadi peri 
Melambai jadi saksi 
Tentang hiruk pikuk ketajaman hati 

Seret-seret langkah telusuri masa 
Mendapati nalar merupa senja 
Seperti langit bernuansa mata 
Dengan binar kerlipan nan kian merona 
Kemudian masa 
Melagukelabukan senja 

Bait syair kuuntai dengan hembus nafas serupa malu 
Rasakan juluran pohon merah jambu 
Mendaun lebat berirama sendu 
Aku dan binal hempas sang bayu 
Sekejab membisu 
Akan kata-kata selain rindu 

19 Februari 2012 

Jumat, 17 Februari 2012

Sisi Gelap

Apa yang terbesit dalam kalbu tak selayaknya dipungkiri 
Karena Sang Segala Maha memberikan segala beserta faedah murni 

Mengapa dusta hendak merongrong daya tahan asa di atas kuasa kebenaran ? 
Bukan, bukan dusta telisik demi telisik itu memfokus satu kesatuan 
Namun lafal hasil konkretisasi perangai gelap itulah nan pada prinsipnya menjemukan 

Masihkah pancaran pelita tersenyum di balik celah itu ? 
Dan ujud apa selubung niat membiaspelangikan ragu ? 
Memeka nila atau membeku biru ? 


Hanya saja sisi gelap berjalan beriringan 
17022012

Kamis, 16 Februari 2012

Sesaat Saja






Sesaat Saja 
Aroma bantal menyengat pelupuk mata 
Juga genit tatapan selimut tawarkan kehangatan raga 

Tik tok tik tok tik tok 
Senandung jarum jam yang masih konsisten merebut tatapanku, kekosongan 
Pandangan sinis yang takkan terbalas, merekahkan raut senyum kemenangan 

Sesaat saja 
Apa yang digadang-gadang sang nalar tak jua larut dalam konkretisasi indera 
Sesaat saja 
Pikat malas sungguh mendayagunakan kecambuk api kecil yang enggan padam ber-asa 
Sesaat saja 
Toleransi mengakar terjal merela pasrah tanpa elak apa-apa 
Sesaat saja 

16022012