Ya Allah aku harus
bagaimana?
Ketika senja menghempasku ke dalam gulita dengan sayat-sayat kerapuhan
Terlalu tajam menghujam hati yang kian berpaling dari-Mu
Kapan lagi sesak nafas ini kupertanggungjawabkan?
Jika hidup tiada Kau perkenankan tuk bermuram durja selain untuk-Mu
Namun Rabbku
Bukalah batinku, karena belenggu itu menghancurkan pelan-pelan
Ya Allah aku harus bagaimana?
Ketika asa memenggal gairahku dengan belati kegamangan
Hingga daun-daun keteguhan meranggas seiring kekalutan detak jantungku
Kapan lagi kutemukan secerca benderang dalam pencarian yang tak kunjung usai?
Jika manusia tidak Kau izinkan untuk terbang, biarkanlah langkah ini berlari sekencang rahmat-Mu Ya Rahman
Ketika senja menghempasku ke dalam gulita dengan sayat-sayat kerapuhan
Terlalu tajam menghujam hati yang kian berpaling dari-Mu
Kapan lagi sesak nafas ini kupertanggungjawabkan?
Jika hidup tiada Kau perkenankan tuk bermuram durja selain untuk-Mu
Namun Rabbku
Bukalah batinku, karena belenggu itu menghancurkan pelan-pelan
Ya Allah aku harus bagaimana?
Ketika asa memenggal gairahku dengan belati kegamangan
Hingga daun-daun keteguhan meranggas seiring kekalutan detak jantungku
Kapan lagi kutemukan secerca benderang dalam pencarian yang tak kunjung usai?
Jika manusia tidak Kau izinkan untuk terbang, biarkanlah langkah ini berlari sekencang rahmat-Mu Ya Rahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar